The Blog Created By Rijalul Kamal. Powered by Blogger.
RSS

[Review] 'ABRAHAM LINCOLN: VAMPIRE HUNTER', Kisah Presiden Pemburu Vampir


[Review] 'ABRAHAM LINCOLN: VAMPIRE HUNTER', Kisah Presiden Pemburu VampirSekali lagi, ini bukan biopik Abraham Lincoln, Presiden Amerika ke-16, yang mana pada masa pemerintahannya populer dengan American Civil War. Film ini merupakan adaptasi dari novel best seller rekaan Seth Grahame-Smith yang secara seenaknya mencampur adukan kisah nyata dengan fiksi berbau fantasi.

Ialah Abraham Lincoln (Benjamin Walker) seorang pemuda yang tumbuh bersama dendam atas kematian ibunya.
Dengan berbagai cara, Abe coba membunuh Jack Barts (Martin Csokas), vampir yang merenggut cerah pada masa depannya. Namun akibat kurang sigap, nyawa Abe sendiri malah menjadi taruhan. Beruntung ada Henry Sturgess (Dominic Cooper), pria yang menyelamatkan jiwa dan kemudian mengubah Abe menjadi pemburu vampir bersenjatakan kapak.

Usai menjadi pemburu Vampir paling disegani, Abe malah jatuh cinta dengan Mary Tood (Mary Elizabeth Winstead) dan mengikuti kancah politik hingga menjadi presiden. Sayang, setelah beberapa tahun memilih fokus sebagai pemimpin, sebuah peristiwa memaksa Abe untuk menggunakan kapaknya lagi dan membantai klan vampir hingga titik penghabisan.

Well, di atas kertas, mungkin karena penjabaran yang detail, ABRAHAM LINCOLN: VAMPIRE HUNTER masih bisa diikuti. Namun ketika dari berlembar-lembar halaman pada buku berubah jadi naskah yang mana harus memiliki beberapa penyesuaian, film arahan Timur Bekmambektov ini terlihat bingung sendiri.

Dalam hampir 100 menit durasinya, kita akan disuguhi dengan kisah Abe dari kecil, remaja hingga tua. Masalah besarnya, dalam rentang tahun tersebut, banyak hal tak tergali sehingga sulit untuk kita, sebagai penonton, diajak bersimpati. Mungkin niatnya ingin memasukkan semua elemen dalam buku, namun tampaknya Grahame-Smith lupa bahwa buku dan film adalah dua media berbeda.

Dari segi akting juga tak ada yang terlalu menonjol. Semua berakting ala kadarnya. Bahkan sosok Vadoma (Erin Wasson) yang diceritakan kejam pun malah tak tahu di mana letak kekejaman tersebut sampi harus ditakuti.

Meski begitu, film ini memiliki adegan laga berlumuran darah serta klimaks yang lumayan memacu adrenalin. Di mana Bekmambektov dengan brilian mampu menuangkan imaji dalam novel ke bentuk visual dengan begitu detail, seperti adegan slow-mo layaknya WANTED. Sehingga unsur yang diharapkan dari film model seperti ini masih bisa dinikmati

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Post a Comment

identitas anda

IP